Perkembangan Arsitektur Klasik di
Jepang
Dimas Resmi
Faisal Hasibuan, 158140011
i.
Kondisi
Alam
Kondisi Iklim
Iklim
empat musim dan kondisi geografis Jepang yang terbatas menjadi dasar
terciptanya bangunan yang tahan cuaca, gempa, dan multiguna. Arsitektur Jepang
senantiasa terus mengeksploitasi pembaharuan yang berpacu dengan teknologi,
tekanan alam, dan kondisi geografis, namun secara bijaksana mampu
berdampingan dan selaras dengan tradisi.
Kondisi Sosial dan Budaya
Bangsa Jepang sangat terkenal
sebagai bangsa pekerja keras dan disiplin. Hal tersebut tercermin bahwa
arsitektur & interior Jepang tampak sangatlah khas dengan ciri-cirinya yg
bersih yg mengaplikasikan prinsip keseimbangan, kedisiplinan, kebiasaan, &
keindahan alami.
Ciri-ciri Arsitektur Jepang :
a. Genkan
Genkan adalah pintu masuk. Ini merupakan area kecil, dengan level yang sama
seperti di luar, di mana orang yang datang melepaskan sepatunya
b.
Washitsu
Fungsi washitsu berubah bergantung kepada alat rumah tangga yang dipakai.
Washitsu berubah menjadi ruang belajar bila diletakkan meja. Washitsu menjadi
ruang tidur bila diletakkan futon(matras tidur).
c.
Washiki (Toilet)
Toilet di perumahan Jepang biasanya terletak jauh dari kamar mandi dan
terpisah dari rumah induk.
d.
Daidokoro (dapur)
Ada dua jenis dapur di rumah
tradisional Jepang, yang pertama dengan tungku dan yang kedua dengan cara
digantung. Kedua cara ini sama-sama menggunakan kayu bakar.
e.
Roka
Di pinggir rumah terdapat Roka,
biasanya berlantai kayu, yang mirip dengan lorong-lorong.
-
Bentuk
a.
Atap dominan
dengan bentuk lengkung yang bersifat
sederhana.
sederhana.
b.
Konstruksi
kayu lebih menonjol dan diolah sangat halus dengan bentuk-bentuk lengkung dan
kesederhanaan.
c.
Bentuk
bangunan diatur dalam simetris yang seimbang.
d.
Terlihat kesederhanaan
bentuk dan garis.
e.
Penghematan
terhadap ruang lebih terlihat.
Contoh bangunan arsitektur Jepang
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar